https://images.app.goo.gl/geaonSM7ipzyi7YS8
Pada masa kolonial, spekkoek diperkenalkan oleh orang Belanda yang tinggal di Hindia Belanda (sekarang Indonesia). Resep asli kue ini menggunakan rempah-rempah seperti kayu manis, cengkeh, dan pala—bahan-bahan yang pada saat itu sangat melimpah di Nusantara. Para juru masak lokal kemudian memodifikasi resep tersebut, menyesuaikan bahan-bahan dan rasa sesuai selera lokal, hingga terciptalah lapis legit dengan rasa yang lebih kaya dan kompleks, berkat tambahan bumbu rempah khas Indonesia.
Proses pembuatan lapis legit dikenal sangat rumit dan membutuhkan ketelatenan. Setiap lapisan kue harus dipanggang secara bergantian, dengan ketebalan yang seragam. Satu kue biasanya terdiri dari 18 hingga 30 lapisan, tergantung pada keahlian pembuatnya. Proses ini mencerminkan ketelitian dan dedikasi masyarakat Indonesia dalam mengolah makanan. Tak heran, lapis legit sering disebut sebagai simbol kemewahan dan kesabaran.
Pada masa kolonial, kue ini sering dihidangkan di acara-acara penting, baik oleh kaum penjajah maupun masyarakat pribumi yang terinspirasi oleh budaya Belanda. Lapis legit menjadi simbol status sosial karena bahan-bahan pembuatnya, seperti mentega dan telur, tergolong mahal dan hanya tersedia bagi kalangan tertentu. Hingga kini, kue ini tetap identik dengan perayaan istimewa, seperti pernikahan, Imlek, dan Natal.
Selain di Indonesia, lapis legit juga mendapatkan pengakuan internasional sebagai salah satu kue terenak di dunia. Pada tahun 2016, CNN memasukkan lapis legit dalam daftar "50 Kue Terenak di Dunia". Prestasi ini tidak hanya membanggakan, tetapi juga mempertegas bahwa kue tradisional Indonesia memiliki daya tarik global, sekaligus menunjukkan jejak sejarah kuliner Nusantara yang kaya pengaruh budaya.
https://images.app.goo.gl/JqUiic8a8ctHQ1bLA
Sayangnya, proses pembuatan yang memakan waktu dan membutuhkan bahan berkualitas tinggi membuat lapis legit tidak selalu mudah dijangkau. Namun, hal ini justru menambah nilai eksklusivitasnya. Beberapa pengusaha kuliner kini mencoba berinovasi dengan varian rasa baru, seperti cokelat, keju, dan pandan, untuk menarik minat generasi muda sekaligus mempertahankan eksistensinya di pasar modern.
Sejarah lapis legit adalah kisah tentang adaptasi budaya dan kreatifitas kuliner. Dari meja makan para penjajah Belanda hingga dapur masyarakat Indonesia, kue ini menjadi bukti bahwa makanan bisa menjadi medium pertukaran budaya yang kaya makna. Dengan rasanya yang legit dan teksturnya yang khas, lapis legit tetap menjadi favorit, sekaligus simbol kekayaan warisan kuliner Nusantara.
Ternyata namanya spekkoek anjir hahaha
BalasHapusYummy
BalasHapus