Adab Sebelum Mempelajari Al Qur'an
Apa saja adab adab sebelum mempelajari Al Qur'an? Yuk kita bahas sama sama!
Berikut rincian adab membaca Al Quran :
1. Suci dari hadas kecil dan besar.
Sebelum membaca Al Quran, alangkah baiknya jika kita memastikan diri dalam keadaan suci, baik dari hadas kecil maupun besar. Hadas kecil meliputi buang air kecil atau terkena najis dan hadas besar misalnya mengeluarkan mani atau haid. Nah, pastikan dulu kalian terbebas dari dua hadas tersebut. Bahkan sebagaian ulama memandang bahwa ketentuan suci ketika membaca Al Quran hukumnya wajib. Sebab dalam keadaan suci kita akan dimudahkan Allah dalam mencerna ayat ayat-Nya.
2. Menutup aurat.
Membaca Al Quran merupakan salah satu ibadah yang langsung kepada Allah. Oleh karna itu, seperti ibadah ibadah lainnya, hendaknya kita menutup aurat saat membaca Al Quran. Dengan menutup aurat, kita terlihat lebih sopan dan santun.
3. Pakaian dan tempat harus suci dari najis.
Tentu kita merasa tidak nyaman jika pakaian dan tempat kita terkena najis saat melakukan ibadah. Oleh karna itu, islam menganjurkan umatnya untuk menyucikan sesuatu dari najis. Kita pun dianjurkan untuk selalu menjaga kebersihan dan kesucian. Nah, pakailah pakaian yang suci dan gunakan tempat yang suci pula ketika kalian membaca Al Quran. Untuk meningkatkan kekhusykan dalam membaca Al Quran, kita juga perlu memilh tempat tempat yang kondusif. Biasanya tempat tempat seperti ini dapat kita jumpai di masjid, mushalla atau rumah kita.
4. Mulut bersih dari sisa sisa makanan.
Untuk memudahkan saat membaca Al Quran, mulut kita tentu harus bersih dari sisa sisa makanan atau minuman. Mengapa demikian? Sebab, huruf huruf Al Quran harus di ucapkan dengan makhraj yang benar. Mulut yang kotor akibat sisa makanan mengakibatkan pengucapan huruf huruf menjadi terganggu. Selain itu, menjaga kebersihan mulut tentu banyak manfaatnya, bukan ? makanya, bersihkan dulu mulut kalian dengan berkumur atau menggosok gigi sebelum membaca Al Quran agar terbebas dari sisa sisa makanan.
5. Bersikap baik ketika memegang mushaf.
Sikap terpuji terhadap Al Quran di mulai dengan niat tulus di dalam hati. Barulah kemudian diikuti dengan hal hal yang nyata, seperti memegang mushaf dengan tangan kanan, meletakkannya di tempat yang agak tinggi dan sesuai, dan sebagainya.
6. Menghadap kiblat.
Setelah semua hal di persiakan, kemudian kita menghadapkan diri ke kiblat. Dengan menghadap kiblat, niatkanlah bahwa kita sedang menghadap Allah agar kita lebih menghayati ayat ayat Al Quran yang akan kita baca
7. Membaca ta'awudz dan basmalah saat mengawali bacaan.
Sebelum membaca Al Quran, kita disunahkan membaca ta'awudz dan basmalah. Khusus mengenai bacaan basmalah, sebagaian ulama memberi ketentuan hukum yang berbeda. Ada yang hukumnya wajib, sunah, dan haram. Agar lebih jelas, mari kita lihat ketentuan tersebut dalam rubrik Tahsin berikut.
Hukum Membaca Basmalah :
A) Wajib
Membaca basmalah hukumnya wajib pada permulaan Surah al-Fatihah, sebab basmalah adalah ayat pertama di dalam Surah al-Fatihah.
B) Sunah
Kita disunahkan mebaca basmalah pada setiap permulaan surah, selain surah al-Fatihah dan surah at-Taubah.Selain itu, kita juga disunahkan membaca basmalah di tengah-tengah surah untuk mngawali tadarus.
C) Haram
Keharaman membaca basmalah adalah saat permulaan surah at-Taubah, sebab suarah at-Taubah diawali dengan pernyataan murka Allah kepada orang-orang musyrik.Murka tersebut diawali dangan lafal بَرَاءَةٌ (pemutusan hubungan) yang الرَّحِيمِ (Maha Penyayang).Hal ini sesuai dengan pendapat beberapa ulama, yermasuk Ibnu Hajar.
8. Membaca Al-Qur’an dengan tartil.
Coba dengarkan lamtunan ayat Al-Qur’an yang dibacakan seorang Qari atau Qariah melalui VCD atau kaset murottal.Kita akan mendengar lantunan ayat dengan nada yang indah..Keindahan tersebut didasari oleh pefalan setiap huruf secara tepat dan benar. Sang qari qariah pun secara tepat memerhatikan beberapa hukum bacaan dengan tepat.Nah, jika kita ingin seperti para pembaca Al-Quran yang handal tersebut, pelajarilah ilmu tajwid dan praktikkanlah.
9. Membaca Al-Quran dengan khusyuk, tenang, dan ikhlas.
Keiklhasan niat menjadi fondasi utama dalam mebaca Al-Quran.Hanya dangan niat yang tulus dan ikhlas kita akan rida dari Allah.Sebaiknya, jika membaca Al-Quran diniatkan untauk pamer atau riyak, kita tidak akan mendapat pahala, bahkan mendapatkan laknat dari Allah SWT.
Seorang mufasir kontemporer, Quraish Shihab, pernah berkata bahwa Al-Quran ibarat sebuah permata yang memancarkan cahaya yang berbeda-beda sesuai dengan sudut pandang masing-masing pembacanya.Untuk mendapatkan cahaya itu, kita harus membaca Al-Quran dangan khusyuk.Nah, beberapa poin diatas akan mendukung kekhusyukan dalam membaca Al-Quran.Disamping itu, hendaknya kita mengetahui terjemahan ayat-ayat Al-Quran agar kita mampu menghayati maknanya secara lebih mendalam.Sebagai langkah praktis, gunakanlah Al-Quran yang dilengkapi dengan terjemahannya.Jika perlu, lengkapilah pemahaman kalian terhadap Al-Quran dengan membaca buku tafsir Al-Quran karya beberapa musafir.
10. Membaca Al-Quran dengan suara yang bagus.
Rasullah saw. Menyukai orang yang membaca Al-Quran dengan suara yang bagus dan halus sesuai jenis suara yan dimiliki setiap orang.Suara tersebut dapat dihasilkan jika kita membaca Al-Quran dengan manaati kaidah-kaidah tajwid seperti panjang-pendek harakat, cara membaca, dan sebagainya.Suara yang bagus dan halus saat membaca Al-Quran akan memperlihatkan keagungan Al-Quran dengan suara yang bagus.
11. Tidak menghentikan bacaan karena berbicara.
Al-Quran telah dilengkapi dengan aturan pemberhentian (waqaf) di tempat-tempat tertentu.Selain itu, kalian juga boleh berhenti pada pertengahan ayat jika nafas kalian tidak kuat untuk menyelesaikannya.Akan tetapi, kalian dianjurkan tidak berhenti membaca ayat Al-Quran di tengah-tengah ayat karena berbicara dengan orang lain.Sebab, berhenti pada pertengahan ayat dapat mengubah arti ayat.Perbuatan tersebut dinilai sebagai tindakan yang tidak menghormati kalam Allah. Oleh karena itu, usahakan agar kalian berhenti di tempat yang tepat sesuai aturan.
12. Menutup bacaan dengan berdoa.
Sama seperti ibadah lainnya, membaca Al-Quran sebaiknya diakhiri dengan do'a, Hal terpenting, di dalam doa adalah kita harus berdoa dengan ikhlas dan tulus.
13. Membaca Al-Quran sampai khatam.
Membaca Al-Quran tidak perlu banyak dalam hal sekali waktu.Allah lebih menyukai orang yang mengerjakan sesuatu secara istiqomah. Meskipun sedikit, namun kita rutin membacanya lebih disukai dalam pandangan Allah.
Misalnya, setlah salat fardu kalian membaca lima ayat, satu maqra,atau satu halaman.Dengan begitu, lambat laun kalian akan cepat menyelesaikan bacaan Al-Quran.Setelah khatam, ulangilah membaca lagi dengan teratur.